Pembagian Harta Gono-Gini Setelah Perceraian

Pembagian Harta Gono-Gini Setelah Perceraian - temanhukum.id
Sumber: Google Images

Perceraian tidak hanya melibatkan perpisahan secara emosional, tetapi juga berbagai konsekuensi hukum, salah satunya adalah pembagian harta bersama atau yang lebih dikenal sebagai harta gono-gini. Di Indonesia, aturan mengenai Harta Bersama diatur dalam Undang-Undang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam dan KUHPerdata. Menyesuaikan pada jenis pernikahan yang dijalani pasangan. Pemahaman yang tepat tentang harta gono-gini akan membantu memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak setelah perceraian.

Apa Itu Harta Gono-Gini?

Harta gono-gini adalah harta yang diperoleh selama masa pernikahan oleh kedua pasangan, baik melalui usaha bersama maupun terpisah. Dalam hukum Indonesia, harta yang diperoleh selama masa perkawinan dianggap sebagai harta bersama, terlepas dari siapa yang menghasilkan pendapatan atau membeli aset tersebut.
Harta Bersama terbagi menjadi 2 (dua) katagori:
Harta Begerak seperti:
• Mobil
• Motor
Harta Tidak Bergerak seperti:
• Rumah
• Tanah
• Ruko
Namun, ada harta yang tidak termasuk dalam Harta Bersama, seperti harta bawaan (harta yang dimiliki sebelum pernikahan).

Dasar Hukum Pembagian Harta Gono-Gini

Dalam pembagian harta gono-gini diatur dalam beberapa ketentuan hukum di Indonesia:

Pasal 35 dan 36 UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyebutkan bahwa harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama, sementara harta yang dibawa ke dalam perkawinan atau yang diperoleh sebagai warisan atau hibah adalah milik pribadi masing-masing pasangan.

Pasal 128 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) juga menyatakan bahwa setelah perceraian, harta bersama harus dibagi dua, kecuali jika ada perjanjian pranikah yang mengatur sebaliknya. Dalam agama Islam, pembagian Harta Bersama diatur sesuai dengan prinsip musyawarah antara kedua belah pihak dengan tujuan mencapai kesepakatan yang adil. Jika tidak ada kesepakatan, maka pengadilan agama akan memutuskan sesuai hukum yang berlaku.

Prosedur Pembagian Harta Gono-Gini

Jika perceraian sudah diputuskan oleh pengadilan, langkah berikutnya adalah pembagian Harta Bersama. Berikut prosedur umum yang biasanya ditempuh:

Pengajuan Gugatan Harta Gono-Gini
• Salah satu pihak yang ingin menuntut pembagian Harta Bersama dapat mengajukan gugatan ke pengadilan. Gugatan ini bisa diajukan bersamaan dengan gugatan cerai, atau setelah perceraian diputuskan.

Identifikasi Harta Bersama dan Harta Pribadi
• Pengadilan akan melakukan identifikasi untuk memisahkan mana saja harta yang termasuk harta gono-gini dan mana yang merupakan harta pribadi. Aset-aset yang diperoleh sebelum pernikahan atau warisan tidak termasuk dalam Harta Bersama.

Kesepakatan Bersama atau Sidang
• Idealnya, kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan bersama mengenai pembagian harta gono-gini. Namun, jika tidak ada kesepakatan, pengadilan akan menyidangkan kasus tersebut dan memutuskan pembagian yang adil.

Putusan Pengadilan
• Pengadilan akan memutuskan bagaimana harta tersebut dibagi. Pada umumnya, pembagian harta gono-gini dilakukan secara adil, yaitu 50% untuk masing-masing pihak, kecuali ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan pembagian berbeda.

Faktor yang Memengaruhi Pembagian Harta Gono-Gini

Meskipun pada umumnya pembagian harta gono-gini dilakukan secara merata, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi keputusan pengadilan mengenai pembagian harta ini, di antaranya:

Kontribusi Masing-Masing Pihak
• Pengadilan akan mempertimbangkan kontribusi masing-masing pihak dalam penghasilan dan pengelolaan harta selama pernikahan. Baik kontribusi finansial maupun kontribusi non-finansial, seperti mengurus rumah tangga, dapat mempengaruhi pembagian harta.

Kondisi Ekonomi dan Kebutuhan Pihak Lain
• Kondisi ekonomi kedua pihak juga menjadi pertimbangan. Jika salah satu pihak memiliki kebutuhan finansial yang lebih besar, misalnya untuk mengasuh anak, ini dapat memengaruhi pembagian harta.

Perjanjian Pranikah
• Jika ada perjanjian pranikah (prenup) yang telah disepakati sebelum pernikahan, pembagian harta akan mengikuti ketentuan dalam perjanjian tersebut.

Kepemilikan Bersama atau Perseorangan
• Aset yang dimiliki secara bersama-sama (atas nama kedua belah pihak) akan dibagi sesuai dengan kontribusi masing-masing. Sementara aset yang didaftarkan hanya atas nama satu pihak mungkin akan tetap menjadi milik pribadi pihak tersebut, kecuali dapat dibuktikan sebagai bagian dari harta gono-gini.

Adanya Faktor Kesalahan (Fault)
• Meskipun Indonesia pada umumnya tidak menerapkan sistem “fault” dalam pembagian harta, pengadilan bisa mempertimbangkan faktor seperti ketidaksetiaan atau tindak kekerasan dalam rumah tangga sebagai pertimbangan khusus dalam pembagian harta.

Harta Gono-Gini dan Anak

Salah satu hal yang sering disalahpahami adalah hubungan antara harta gono-gini dengan hak asuh anak. Meskipun pembagian harta gono-gini melibatkan harta bersama, hak asuh anak adalah hal yang berbeda dan tidak memengaruhi pembagian harta secara langsung. Namun, pengadilan dapat mempertimbangkan kebutuhan anak saat memutuskan besarnya pembagian harta, terutama jika salah satu pihak membutuhkan dukungan finansial lebih besar untuk mengasuh anak.

Kesepakatan Bersama dalam Pembagian Harta Gono-Gini

Meskipun banyak pasangan memilih jalur pengadilan untuk menyelesaikan pembagian harta, ada baiknya jika proses ini dilakukan melalui kesepakatan bersama. Melalui musyawarah, kedua pihak bisa mencapai kesepakatan yang lebih damai dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, tanpa perlu menjalani proses hukum yang panjang dan rumit. Jika kesepakatan berhasil dicapai, maka kedua belah pihak bisa membuat surat kesepakatan bersama mengenai pembagian harta gono-gini, yang kemudian dapat diajukan ke pengadilan untuk disahkan.

Kesimpulan

Pembagian harta gono-gini setelah perceraian adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diselesaikan secara adil dan sesuai dengan aturan hukum. Idealnya, kedua pihak dapat mencapai kesepakatan bersama mengenai pembagian harta tanpa harus melalui proses pengadilan yang panjang. Namun, jika mediasi tidak berhasil, pengadilan akan memutuskan pembagian berdasarkan kontribusi, kondisi ekonomi, serta faktor lain yang relevan.

Penting bagi setiap pasangan untuk memahami hak dan kewajiban mereka terkait harta bersama, baik melalui konsultasi dengan pengacara maupun musyawarah dengan pasangan. Jika Anda ingin mengajukan gugatan Harta Bersama atau Gono Gini di area Jakarta dan sekitarnya, maka Temanhukum.id menjadi solusi yang efektif. Kami melayani jasa pengacara Harta Bersama atau Gono Gini Jakarta dan sekitarnya serta memiliki profesionalitas dan pengalaman bertahun – tahun dalam menangani berbagai jenis kasus Harta Bersama.

Kunjungi Social Media Kami:
Instagram : temanhukum.id
Tiktok : @temanhukum25

Baca Artikel lainnya disini

Scroll to Top